Penulis: Sara Gherghelas, Dappradar
Diterjemahkan oleh: Felix, PANews
Bulan Juli tidaklah tenang bagi Web3. Meskipun jumlah pengguna aktif dompet secara keseluruhan sedikit menurun, turun menjadi 22 juta per hari (penurunan 8%), bulan ini tetap dipenuhi gejolak. Volume transaksi NFT melonjak 96%, dengan tingkat aktivitas pengguna melebihi DeFi, yang merupakan situasi yang belum pernah terjadi selama berbulan-bulan. Sementara itu, total nilai terkunci DeFi mencapai 270 miliar dolar, mencetak rekor tertinggi baru, sementara kapitalisasi pasar saham tertoken melonjak 220%.
Namun pertumbuhan tidak tanpa risiko. Serangan hacker mengakibatkan kerugian sebesar 132 juta dolar, meskipun AI tetap menjadi salah satu bidang dengan prospek paling luas, namun sebagian besar AI

Penulis asli: @0xkyle\_\_
Kompilasi: Zen, PANews
Istilah "pasar modal internet" mencakup banyak makna. Dalam konteks hari ini, pasar modal internet mengacu pada hasil "alkimia" yang muncul murni berkat keunggulan teknologi blockchain: teknologi finansial yang mengabaikan batasan geografis. Anda dapat meminjam menggunakan "mata uang internet ajaib", mengalihkan obligasi pemerintah dan kredit pribadi menjadi token, menerbitkan stablecoin — dalam dunia di mana keuangan tradisional dan aset digital bertemu, semua ini disebut sebagai "pasar modal internet".
Tetapi bagi para veteran yang lahir dan mati di bidang perdagangan di blockchain, yang bernapas dengan hawa aset ini, makna pasar modal internet bukan hanya "obligasi negara di blockchain" — itu merujuk pada NFT, DeFi, ICO, dan berbagai alat spekulatif yang diciptakan dalam dekade terakhir, serta dapat diperdagangkan sejak penerapan kontrak pintar pertama di Ethereum pada tahun 2015.

Penulis: imToken
Catatan Editor: Ethereum sedang memasuki era baru perluasan 10.000 TPS, dan teknologi pembuktian nol pengetahuan (ZK) menjadi pendorong kunci. Artikel ini adalah bagian kedua dari "Peta Jalan Ethereum 10.000 TPS" yang kami susun, yang akan berfokus pada tantangan teknis pembuktian waktu nyata, Prover.

Dalam beberapa bulan terakhir, stablecoin benar-benar menjadi bintang di dunia keuangan dan dunia kripto! Amerika Serikat dan Hong Kong China masing-masing meloloskan undang-undang yang mendukung stablecoin, raksasa internet dan institusi keuangan lama berlomba-lomba untuk terjun ke dalamnya, entah itu melakukan Penimbunan Koin atau mendaftar lisensi, seolah-olah datangnya angin musim semi dalam semalam, ribuan pohon berflower mekar. Di sisi lain, daratan China saat ini belum menunjukkan adanya pelonggaran kebijakan, terasa seperti duduk tenang menunggu ikan. Di antara ini, sebuah berita tentang penggunaan stablecoin secara besar-besaran di Yiwu menyebar luas di internet, dengan sumber berita yang dikutip terutama dari dua: laporan riset Huatai Securities menunjukkan bahwa stablecoin telah menjadi alat pembayaran lintas batas yang penting di Yiwu, perusahaan analisis blockchain Chainalysis memperkirakan bahwa pada tahun 2023, aliran stablecoin on-chain di pasar Yiwu melebihi 10 miliar dolar AS.
Namun yang menarik adalah, ketika beberapa jurnalis melakukan kunjungan lapangan, sebagian besar pedagang menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang stablecoin dan tidak memahaminya. Hanya sedikit pedagang yang mengungkapkan keraguan tentang kepatuhan dan biaya stablecoin, dan hanya ada beberapa pedagang yang membahasnya.

Sejak 2025, bidang DeFi telah menyambut situasi yang ramah regulasi, dengan tingkat adopsi pengguna yang terus meningkat. DEX secara bertahap menggerogoti pangsa pasar, Likuiditas stablecoin pertama kali melampaui stablecoin utama, Spot Ethereum ETF menunjukkan kinerja yang kuat tetapi mengalami perlambatan, perhatian terhadap DeFi meningkat secara signifikan, rencana pembelian kembali proyek menunjukkan kinerja yang baik, dan cadangan Bitcoin di pertukaran terus berkurang.

Sumber: cryptoslate
Compiler: Kesatria Blockchain
Analis VanEck menyatakan bahwa dalam persaingan untuk mendominasi penyimpanan nilai, Ethereum secara bertahap menjadi pesaing yang lebih kuat dibandingkan Bitcoin.
Dorongan perubahan ini adalah meningkatnya popularitas Digital Asset Treasury (DATs), di mana perusahaan-perusahaan global semakin memilih Ethereum dan Bitcoin sebagai pilihan untuk aset digital mereka.
Pada awalnya, Bitcoin menjadi pilihan utama untuk kas aset digital karena jumlah pasokannya yang tetap dan stabilitasnya yang diakui. Namun, perkembangan terbaru telah memicu minat pasar yang lebih besar terhadap Ethereum.
Reformasi regulasi di Amerika Serikat menyoroti pentingnya stablecoin dan tokenisasi, yang merupakan fungsi inti dari ekosistem Ethereum.
Ini membuat penggunaan ETH melampaui desain awal, beberapa broker dan bursa besar telah meluncurkan saham tokenisasi di blockchain Ethereum.
Selain itu, fleksibilitas Ethereum yang semakin meningkat dianggap sebagai relatif dibandingkan

Berachain sendiri adalah proyek Blockchain Layer1 yang memiliki ciri khas, dengan inovasi paling mudah dikenali terletak pada penggunaan mekanisme distribusi hadiah Blok PoL (Proof of Liquidity). Mekanisme ini mengubah hadiah Blok dari rantai menjadi mekanisme ekonomi dalam protokol yang mendorong pertumbuhan ekosistem, dengan mendistribusikan sebagian besar hadiah langsung kepada pengguna dan penyedia likuiditas dalam ekosistem, sehingga mendorong pertumbuhan aplikasi dan akumulasi likuiditas on-chain.
Dalam model ini, semua aset ekosistem yang terlibat dalam staking, akan langsung memberikan dukungan likuiditas on-chain untuk Berachain. Sementara hadiah yang dihasilkan dari penambangan likuiditas PoL, berasal dari mekanisme insentif asli jaringan, yang bertujuan untuk membangun struktur dasar yang lebih efisien secara modal dan lebih terarah dalam insentif.
Berachain baru-baru ini melakukan upgrade pada mekanisme konsensus PoL-nya dan secara resmi merilis