Nilai Sebenarnya dari Web3 AI setelah Pecahnya Gelembung AI Agent

Pada kuartal keempat 2023, bidang agen AI mengalami pertumbuhan eksplosif, dengan nilai pasar yang dengan cepat meningkat dari hampir nol menjadi lebih dari 20 miliar dolar AS. Berbagai proyek "agen pintar" bermunculan, mulai dari yang lucu dan menghibur hingga "agen keuangan" yang berjanji untuk otomatis berdagang koin dan menghasilkan uang, bahkan muncul organisasi DAO yang berinvestasi pada agen lain. Namun, gelombang ini datang dengan cepat dan pergi dengan cepat. Setelah gelembung pecah, banyak proyek yang tutup secara berturut-turut, tetapi beberapa proyek infrastruktur AI yang memiliki nilai praktis mulai muncul. Dengan nilai yang sebenarnya semakin terlihat, gelombang berikutnya dari Web3 AI sedang dipersiapkan.

Ketika jalur baru atau tren muncul, pasar sering kali kurang memperhatikan fundamental proyek. Selama konsepnya menarik dan presentasinya bagus, bahkan jika kegunaannya terbatas, kapitalisasi pasar dapat dengan mudah melampaui ratusan juta dolar. Beberapa proyek dengan narasi pasar yang luar biasa dengan cepat menguasai pemikiran pengguna, menarik pengembang dan investor ritel. Sementara itu, proyek lain memilih untuk open-source AI, memungkinkan pengembang untuk dengan mudah memulai, dan ide ini juga dengan cepat mendapatkan pengakuan luas.

Namun, lingkungan pasar saat ini telah mengalami perubahan besar. Proyek agen yang baru diluncurkan menunjukkan kinerja yang baik, dengan kapitalisasi pasar sebagian besar berada di antara 3 juta hingga 10 juta dolar AS; kapitalisasi pasar proyek lama juga telah menyusut ke kisaran 10 juta hingga 50 juta dolar AS. Batasan valuasi seluruh sektor telah cukup terkompresi, dengan total kapitalisasi pasar turun dari puncaknya sebesar 20 miliar dolar AS menjadi kisaran 4-6 miliar dolar AS saat ini.

Kebangkitan Infrastruktur, Perkembangan AI Web2 yang Dipercepat

Pasar saat ini tidak lagi secara buta mengagumi proyek gelembung yang tampak megah, tetapi mulai memperhatikan fundamental yang nyata. Terutama dalam konteks perkembangan cepat model AI Web2, orang-orang semakin memperhatikan nilai jangka panjang dari infrastruktur dan AI terdesentralisasi.

Model AI dari berbagai perusahaan teknologi besar hampir diperbarui setiap bulan, menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan lebih cerdas. Peningkatan kemampuan AI dasar ini juga membuat banyak pengalaman produk yang sebelumnya tidak mungkin sekarang menjadi mungkin. Alat AI yang muncul telah secara signifikan meningkatkan efisiensi pengembang, dan kecepatan pembaruan fitur juga semakin cepat. Agen AI dan alur kerja pintar telah meresap ke berbagai bidang, dan ambang batas masuk semakin menurun.

Kesadaran Kedaulatan Data

Dengan meningkatnya penerapan AI, semakin banyak orang mulai memperhatikan satu masalah penting: siapa sebenarnya pemilik data kita? Sebagian besar aplikasi agen AI menggunakan teknologi terpusat, yang berarti riwayat obrolan pengguna dan informasi sensitif lainnya mungkin diunggah, dianalisis, bahkan digunakan untuk melatih model-model lain.

Beberapa "fungsi memori" asisten AI, meskipun menawarkan pengalaman yang lebih personal, juga berarti bahwa data pengguna akan disimpan dalam jangka panjang di platform. Begitu orang lain menguasai percakapan, preferensi, emosi, atau bahkan kebiasaan hidup pengguna, akibatnya mungkin jauh lebih dari sekadar "pengalaman yang lebih baik". Oleh karena itu, "kedaulatan data" semakin menjadi topik hangat berikutnya di bidang AI+Web3. Data yang benar-benar milik pengguna adalah masa depan yang paling berharga.

Kebangkitan AI Terdesentralisasi (DeAI)

Pada kuartal kedua tahun 2025, AI terdesentralisasi kemungkinan besar akan benar-benar memasuki perhatian publik. Dalam konteks di mana orang semakin menghargai keamanan privasi dan kepemilikan data, infrastruktur dasar yang dapat menyediakan kerahasiaan, verifikasi, dan transparansi kepemilikan data pengguna akan mendapatkan lebih banyak perhatian dan penggunaan.

Saat ini, kita dapat mengamati tiga tren utama:

1. Tren investasi risiko AI Web2:

   • Beberapa perusahaan rintisan meluncurkan agen AI di bidang vertikal
   • Lembaga investasi mulai merencanakan produk AI konsumen tahap berikutnya
   • Munculnya dana investasi yang khusus untuk AI

2. Tren Investasi Modal Risiko Web3 AI:

   • Mulai berinvestasi dalam infrastruktur AI terdesentralisasi
   • Jaringan pelatihan terdistribusi dan berbagi daya komputasi semakin meningkat di berbagai bidang

3. Tren Investasi Ritel Web3 AI:

   • Ekosistem Agen AI masih menjadi salah satu topik hangat
   • Aplikasi AI konsumen semakin beragam, mulai dari alat produktivitas hingga pendamping emosional yang sedang dicoba diterapkan.
   • Pengguna semakin memperhatikan apakah produk AI benar-benar melayani mereka, dan bukan hanya mengumpulkan data.

Tren ini saling terkait, bersama-sama mendorong DeAI dari konsep menuju tahap praktis. Tahun 2025 akan menjadi momen kunci untuk memvalidasi nilai AI terdesentralisasi.

Perbedaan Jalur Pengembangan Web2 dan Web3 AI

Pasar AI Web2 jauh lebih besar daripada Web3. Banyak perusahaan tradisional sedang mencari untuk bertransformasi melalui AI, mengoptimalkan proses bisnis, seperti mendapatkan lebih banyak pelanggan, meningkatkan rasio konversi, dan meningkatkan penjualan. Perusahaan-perusahaan ini biasanya memiliki kebutuhan yang jelas, terfokus pada bidang tertentu, sehingga menarik banyak pengusaha muda untuk mengembangkan agen AI di bidang vertikal.

Dibandingkan dengan SaaS tradisional, agen AI dapat memberikan manfaat yang lebih langsung, baik dengan menghemat biaya secara signifikan atau langsung menarik lebih banyak pelanggan untuk menciptakan pendapatan. Ini memungkinkan harga langganan alat AI juga dapat dijual lebih tinggi, banyak perusahaan rintisan dapat mencapai pendapatan tahunan jutaan atau puluhan juta dolar dalam beberapa bulan setelah diluncurkan.

Jalur perkembangan Web3 sangat berbeda. Teknologi blockchain menyediakan infrastruktur alami untuk AI terdesentralisasi (DeAI). Ini mendukung verifikasi on-chain perilaku dan ketidakubahannya, menyediakan lingkungan tanpa kepercayaan, mendukung komputasi terdesentralisasi, memungkinkan pengguna benar-benar memiliki data, model, dan skenario penggunaan mereka. Singkatnya, masa depan AI Web3 akan memungkinkan pengguna memahami bagaimana data mereka digunakan, memahami proses pengambilan keputusan AI, mengendalikan model dan kasus penggunaan, serta memperoleh keuntungan dari situ.

Preferensi Ritel Terhadap Agen AI

Bagi investor ritel Web3, konsep AI terdesentralisasi (DeAI) mungkin agak sulit dipahami. Oleh karena itu, mereka awalnya lebih mudah tertarik pada agen AI yang intuitif dan menyenangkan, seperti robot yang bisa mengobrol dan bercerita lelucon. "Agen AI hiburan" ini memang sangat menarik, tetapi seiring berjalannya waktu, investor ritel mulai menyadari bahwa proyek-proyek ini mungkin kurang memiliki kegunaan praktis. Ditambah dengan kondisi pasar yang lesu, banyak proyek yang tidak berguna secara bertahap dihilangkan, sedangkan agen yang memiliki fungsi praktis meskipun nilainya menurun, tetap bertahan.

Gelombang "pembersihan" ini membuat semakin banyak orang menyadari: hanya proyek AI yang memiliki kasus penggunaan nyata dan kemampuan produk inti yang memiliki masa depan. Pihak proyek mulai beralih ke dua arah: baik mengembangkan produk AI yang memecahkan masalah nyata secara mandiri, atau bekerja sama dengan proyek DeAI yang benar-benar memiliki kekuatan dan nilai teknologi.

Perubahan ini menghasilkan dua dampak positif: membuat orang mulai memperhatikan infrastruktur dasar yang sebelumnya "sulit dipahami"; menjadikan agen AI tidak lagi sekadar alat pertunjukan, tetapi produk yang mampu menyelesaikan masalah nyata. Beberapa proyek telah menjadi contoh yang khas, tidak hanya memiliki fungsi yang kuat, tetapi juga memperkenalkan teknologi DeAI yang canggih ke dalam pandangan publik. Ini menunjukkan sebuah tren: meskipun investor ritel mungkin tidak memahami rincian teknis, mereka akan secara bertahap dididik oleh produk yang "benar-benar berguna".

Salah satu sorotan dari beberapa proyek DeAI adalah memungkinkan orang biasa untuk berinvestasi dalam ekosistem AI terdesentralisasi. Meskipun sebagian besar proyek DeAI masih berada pada tahap awal, hanya modal ventura atau "mitra strategis dalam lingkaran" yang dapat berinvestasi, ada juga beberapa proyek yang memungkinkan pengguna untuk memberikan suara langsung dengan token untuk mendukung subnet yang mereka anggap menjanjikan, yang setara dengan masuk lebih awal ke dalam sub-token dari proyek DeAI ini.

Meskipun proyek-proyek ini mungkin masih memiliki ruang untuk perbaikan dalam jembatan lintas rantai dan pengalaman perdagangan, teknologi dasar, logika produk, dan suasana keseluruhan mereka sangat kuat. Terutama dengan bergabungnya beberapa tim yang fokus pada peningkatan pengalaman pengguna, seluruh ekosistem bergerak ke arah yang lebih "ramah pengguna".

Dalam ekosistem ini, setiap subnet perlu mendapatkan pengakuan pasar untuk memperoleh lebih banyak imbalan (insentif penambangan). Oleh karena itu, bagi subnet-subnet ini, "membuat pengguna memahami apa yang Anda lakukan" menjadi sangat penting. Beberapa tim sedang berusaha mengoptimalkan UI/UX untuk pengguna biasa, meluncurkan beberapa subnet praktis, seperti platform AutoML yang mudah digunakan dan platform pembuatan agen AI tanpa kode.

Tim yang memiliki logika produk yang jelas dan ramah pengguna inilah yang menjadi faktor kunci untuk membuat seluruh ekosistem menjadi menarik.

Kita sedang berada di era transformasi yang didominasi oleh Web3 AI. Gelembung yang mengandalkan spekulasi untuk meningkatkan nilai pasar dari masa lalu telah digantikan oleh infrastruktur nyata, AI terdesentralisasi, dan skenario aplikasi yang nyata. Baik perusahaan yang memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan bisnis di Web2, maupun individu yang merasakan kenyamanan agen baru di Web3, kedaulatan data di masa depan dan partisipasi pengguna akan menjadi kunci. Perkembangan Web3 AI masih jauh dari puncaknya, drama sejati baru saja dimulai.