Lanskap Regulasi Global dan Tantangan Praktik Tokenisasi RWA
RWA(Aset Dunia Nyata) adalah proses mengubah aset atau hak di dunia nyata menjadi token digital yang dapat diperdagangkan di blockchain melalui teknologi blockchain. Model inovatif ini memungkinkan pemecahan aset, pembukuan publik, peredaran bebas, dan pengelolaan otomatis. Inti dari RWA adalah mengemas kembali sertifikat hak atas aset yang dilindungi hukum dengan teknologi blockchain, sehingga peredarannya menjadi lebih efisien dan transparan.
Sebagian besar token RWA termasuk dalam kategori token sekuritas, dan perlu mematuhi kebijakan regulasi sekuritas di berbagai daerah. Saat ini, regulasi utama di berbagai wilayah global terhadap token RWA sebagian besar didasarkan pada kerangka regulasi aset kripto yang ada.
Hong Kong pada Mei 2025 mengesahkan draf regulasi untuk stablecoin RWA, yang mengatur penerbitan dan operasi stablecoin RWA dari berbagai aspek seperti sistem perizinan, aset cadangan, dan pengungkapan informasi. Undang-undang GENIUS yang disahkan oleh Kongres AS menetapkan persyaratan cadangan 100% untuk aset cadangan stablecoin. Singapura, sesuai dengan standar Komite Basel, memasukkan token RWA ke dalam kerangka pengawasan yang hati-hati untuk aset kripto. Undang-undang MiCA Uni Eropa mengajukan persyaratan spesifik bagi penerbit aset kripto dan penyedia layanan.
Selain aspek regulasi, RWA juga menghadapi beberapa tantangan dalam praktik:
Likuiditas yang tidak cukup: Likuiditas RWA Token di bursa terpusat memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan aset tradisional.
Pendidikan yang luas: Investor memiliki pemahaman yang salah tentang RWA, yang dapat menyebabkan risiko penipuan baru.
Kolaborasi Teknologi: Kolaborasi sistem on-chain dan off-chain menambah biaya dan risiko tambahan.
Mengatasi masalah ini memerlukan inovasi dalam bidang likuiditas, penyebaran pendidikan, dan infrastruktur. Perkembangan RWA akan menjadi proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearWhisperGod
· 07-17 21:06
Ayo bicaralah tentang RWA.
Lihat AsliBalas0
TokenCreatorOP
· 07-16 22:18
Kita masih terjebak dalam peraturan? Pertama, bertahan hidup dulu.
Regulasi tokenisasi RWA semakin ketat, praktik global menghadapi tiga tantangan besar
Lanskap Regulasi Global dan Tantangan Praktik Tokenisasi RWA
RWA(Aset Dunia Nyata) adalah proses mengubah aset atau hak di dunia nyata menjadi token digital yang dapat diperdagangkan di blockchain melalui teknologi blockchain. Model inovatif ini memungkinkan pemecahan aset, pembukuan publik, peredaran bebas, dan pengelolaan otomatis. Inti dari RWA adalah mengemas kembali sertifikat hak atas aset yang dilindungi hukum dengan teknologi blockchain, sehingga peredarannya menjadi lebih efisien dan transparan.
Sebagian besar token RWA termasuk dalam kategori token sekuritas, dan perlu mematuhi kebijakan regulasi sekuritas di berbagai daerah. Saat ini, regulasi utama di berbagai wilayah global terhadap token RWA sebagian besar didasarkan pada kerangka regulasi aset kripto yang ada.
Hong Kong pada Mei 2025 mengesahkan draf regulasi untuk stablecoin RWA, yang mengatur penerbitan dan operasi stablecoin RWA dari berbagai aspek seperti sistem perizinan, aset cadangan, dan pengungkapan informasi. Undang-undang GENIUS yang disahkan oleh Kongres AS menetapkan persyaratan cadangan 100% untuk aset cadangan stablecoin. Singapura, sesuai dengan standar Komite Basel, memasukkan token RWA ke dalam kerangka pengawasan yang hati-hati untuk aset kripto. Undang-undang MiCA Uni Eropa mengajukan persyaratan spesifik bagi penerbit aset kripto dan penyedia layanan.
Selain aspek regulasi, RWA juga menghadapi beberapa tantangan dalam praktik:
Likuiditas yang tidak cukup: Likuiditas RWA Token di bursa terpusat memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan aset tradisional.
Pendidikan yang luas: Investor memiliki pemahaman yang salah tentang RWA, yang dapat menyebabkan risiko penipuan baru.
Kolaborasi Teknologi: Kolaborasi sistem on-chain dan off-chain menambah biaya dan risiko tambahan.
Mengatasi masalah ini memerlukan inovasi dalam bidang likuiditas, penyebaran pendidikan, dan infrastruktur. Perkembangan RWA akan menjadi proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan kebijaksanaan.